Pengertian dan Fungsi Switch Pada Jaringan Komputer
Jaringan switch
atau hub switching adalah perangkat jaringan komputer yang
menghubungkan segmen jaringan atau perangkat jaringan.
Switch
juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama
seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering
dinamakan multi-port bridge.
Fungsi Switch
Switch adalah
perangkat telekomunikasi yang menerima pesan dari perangkat yang
terhubung dengannya dan kemudian mengirimkan pesan hanya untuk perangkat
yang pesan dimaksud atau sebagai sentral/konsentrator pada sebuah
network. Hal ini membuat switch adalah perangkat yang lebih cerdas
daripada hub (yang menerima pesan dan kemudian mengirimkan ke semua
perangkat lain pada jaringan.) karena dapat mengecek frame yang error
dan langsung membloknya
Switch
jaringan memainkan peran integral dalam kebanyakan jaringan area lokal
yang modern Ethernet (LAN). Mid-to-LAN berukuran besar mengandung
sejumlah switch dikelola terkait. Kantor kecil / rumah kantor (SOHO)
aplikasi biasanya menggunakan switch tunggal, atau semua
tujuan-perangkat konvergensi seperti residental gateway untuk mengakses layanan broadband kantor kecil / rumah seperti DSL atau internet kabel.
Dalam
sebagian besar kasus, perangkat pengguna akhir berisi router dan
komponen yang antarmuka ke teknologi broadband tertentu fisik. Pengguna
perangkat juga mungkin termasuk antarmuka telepon untuk VoIP.
Ethernet
switch beroperasi pada lapisan data link dari model OSI untuk membuat
collision domain yang terpisah untuk setiap port switch.
Dengan
4 komputer (misalnya, A, B, C, dan D) pada 4 port switch, A dan B dapat
mentransfer data bolak-balik, sedangkan C dan D juga melakukannya
secara bersamaan, dan kedua percakapan tidak akan mengganggu satu sama
lain. Dalam kasus hub, mereka semua akan berbagi bandwidth dan jalankan
di half duplex, sehingga tabrakan, yang kemudian akan memerlukan
transmisi ulang. Menggunakan switch disebut microsegmentation. Hal ini
memungkinkan komputer untuk memiliki bandwidth khusus pada
point-to-point koneksi ke jaringan dan karena itu berjalan di full
duplex tanpa tabrakan.
Peran Switch Dalam Jaringan
Switch
dapat beroperasi pada satu atau lebih lapisan dari model OSI, termasuk
data link dan jaringan. Perangkat yang beroperasi secara simultan pada
lebih dari satu lapisan ini dikenal sebagai switch multilayer.
Dalam
switch ditujukan untuk penggunaan komersial, antarmuka built-in atau
modular memungkinkan untuk menghubungkan berbagai jenis jaringan,
termasuk Ethernet, Fibre Channel, ATM, ITU-T G.hn dan 802,11.
Konektivitas ini dapat di salah satu lapisan yang disebutkan. Sementara
lapisan-2 fungsi tersebut cukup untuk bandwidth pengalihan dalam satu
teknologi, interkoneksi teknologi seperti Ethernet dan token cincin
lebih mudah pada lapisan 3.
Perangkat
yang interkoneksi pada lapisan 3 secara tradisional disebut router,
sehingga lapisan-3 switch juga dapat dianggap sebagai (relatif primitif)
router. Dalam beberapa operator selular dan lingkungan lain di mana ada
kebutuhan untuk banyak analisis kinerja jaringan dan keamanan, switch
dapat dihubungkan antara router WAN sebagai tempat untuk modul analitik.
Beberapa vendor menyediakan firewall, [2] [3] jaringan deteksi intrusi,
[4] dan analisis modul kinerja yang dapat plug ke port switch. Beberapa
fungsi mungkin pada modul gabungan. [5]
Dalam
kasus lain, switch digunakan untuk menciptakan citra cermin data yang
dapat pergi ke perangkat eksternal. Karena sebagian besar beralih port
mirroring hanya menyediakan satu aliran cermin, hub jaringan dapat
bermanfaat untuk mengipasi data ke beberapa read-only analisis, seperti
sistem deteksi intrusi dan packet sniffers.
Cara Kerja
Switch dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :
Cut through / Fast Forward
- Switch Jenis ini hanya mengecek alamat tujuan saja (yang ada pada header frame). Selanjutnya frame akan diteruskan ke host tujuan.
- Kondisi ini akan dapat mengurangi Latency Time.
- Kelemahannya tidak dapat mengecek frame yang error dan akan diteruskan ke host tujuan.
- Switch ini adalah yang tercepat di jenisnya.
Store and Forward
- Switch ini akan menyimpan semua frame untuk sementara waktu sebelum diteruskan ke host tujuan untuk di cek terlebih dahulu melalui mekanismeCRC (Cyclic Redundancy Check). Jika ditemukan error, maka frame akan "dibuang" dan tidak akan diteruskan ke host tujuan.
- Switch jenis ini adalah yang paling "dipercaya".
- Kelemahannya meningkatnya Latency Time akibat proses pengecekan.
Fragment free / Modified cut through
- Sebuah metode yang mencoba untuk mempertahankan manfaat dari Store and Forward dan Cut through / Fast Forward . Switch akan memeriksa 64 byte pertama dari frame, di mana informasi pengalamatan disimpan. Menurut spesifikasi Ethernet, tabrakan akan terdeteksi selama 64 byte pertama dari frame, sehingga frame yang berada dalam kesalahan karena tabrakan tidak akan diteruskan. Dengan cara ini frame akan selalu mencapai tujuan yang dimaksudkan. Pemeriksaan kesalahan dari data yang sebenarnya dalam paket yang tersisa untuk perangkat akhir.
- Nilai 64 byte ini merupakan jumlah minimum yang dianggap penting untuk menentukan apakan frame error atau tidak.
- Switch ini memiliki performance yang cukup baik dan dapat diandalkan.
Adaptive Switching
- Dirancang untuk beroperasi pada cut-through mode (cut-through switching) normal, tetapi jika tingkat kesalahan sebuah pelabuhan melompat terlalu tinggi, switch secara otomatis reconfigures pelabuhan untuk dijalankan dalam mode store-and-forward.
- Hal ini mengoptimalkan kinerja switch dengan menyediakan kecepatan yang lebih tinggi dengan menggunakan Cut through / Fast Forward jika tingkat kesalahan rendah, tapi kecepatan akan menurun dengan menggunakan Store and Forward jika tingkat kesalahan yang tinggi.
- Adaptive switching biasanya secara port-by-port basis.
Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan, switch telah diberikan beberapa fitur tambahan yang disebut dengan Multilayer Switch (MLS). Fitur tambahaanya seperti
- QoS (Quality of Service)
- ToS (Type of Service)
- IP Security
- dsb......
Trunking pada Port Switch
Sebuah
VLAN Native ditandai dengan sebuah port trunk 802.1Q. Sebuah port trunk
802.1Q mendukung traffic dari banyak VLAN sama seperti traffic yang
tidak berasal dari sebuah VLAN. Trunk adalah link point-to point
diantara satu atau lebih interface ethernet device jaringan seperti
router atau switch. Trunk Ethernet membawa lalu lintas dari banyak VLAN
melalui link tunggal. Sebuah VLAN trunk mengijinkan kita untuk
memperluas VLAN melalui seluruh jaringan. Jadi link Trunk digunakan
untuk menghubungkan antar device intermediate. Dengan menggunakan port
trunk, dapat digunakan sebuah link fisik untuk menghubungkanbanyak VLAN.
Sebuah
Port pada Switch Cisco Catalyst mempunyai beberapa mode trunk. Mode
trunking tersebut didefinisikan untuk negosiasi antar port yang saling
berhubungan dengan menggunakan Dynamic Trunking Protocol (DTP).
DTP merupakan sebuah protokol keluaran Cisco. Switch dari vendor lain
tidak mendukung DTP. DTP mengatur negosiasi mode trunk hanya jika port
switch dikonfigurasi dalam mode trunk yang mendukung DTP. DTP mendukung
baik ISL maupun 802.1Q. Ada tiga mode trunk pada DTP, yaitu: Trunk,
Access, Dynamic Auto dan Dynamic Desirable.
Berikut ini diberikan contoh perintah untuk konfigurasi trunking pada port Fa0/1 sebuah switch.
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#end.
Switch(config)#interface fa0/1
Switch(config-if)#switchport mode trunk
Switch(config-if)#end.
Sumber:
Routing
- Tuesday, 27 March 2012
- Written By Admin
Routing
Pengertian routing adalah proses penerusan paket data dari suatu jaringan menuju jaringan lainnya. Pengiriman paket pada jaringan dapat diteruskan ke jaringan lainnya melalui mekanisme routing. Algoritma routing merupakan bagian perangkat lunak dan lapisan network yang bertanggung jawab terhadap saluran keluaran bagi paket masuk dan harus ditransmisikan.
Pengertian routing adalah proses penerusan paket data dari suatu jaringan menuju jaringan lainnya. Pengiriman paket pada jaringan dapat diteruskan ke jaringan lainnya melalui mekanisme routing. Algoritma routing merupakan bagian perangkat lunak dan lapisan network yang bertanggung jawab terhadap saluran keluaran bagi paket masuk dan harus ditransmisikan.
Proses routing paket data diperlukan syarat berikut:
a. Alamat tujuan yang jelas, memilih jalur-jalur terbaik dan cepat.
b. Mengidentifikasi informasi dan sumber yaitu router mempelajari dari mana informasi berasal, serta jalur-jalur yang dipilih selanjutnya.
c. Menentukan jalur-jalur yang mungkin dilewati yaitu lalu lintas yang dapat ditempuh untuk sampai ke tujuan.
d. Mengatur dan mengkonfirmasikan informasi routing yaitu jalur yang digunakan biasanya terpercaya atau tidak.
b. Mengidentifikasi informasi dan sumber yaitu router mempelajari dari mana informasi berasal, serta jalur-jalur yang dipilih selanjutnya.
c. Menentukan jalur-jalur yang mungkin dilewati yaitu lalu lintas yang dapat ditempuh untuk sampai ke tujuan.
d. Mengatur dan mengkonfirmasikan informasi routing yaitu jalur yang digunakan biasanya terpercaya atau tidak.
Tujuan utama routing
adalah router-router tidak mempelajari jalur-jalur terhubung langsung
dengannya, tetapi mengatur bagaimana meneruskan paket data ke jalur yang
terhubung tidak langsung. Routing harus mampu mengatasi perubahan
topologi jaringan serta lalu lintas jalur tanpa pembatalan proses pada
host, selain itu jaringan tidak memerlukan reboot jika router mengalami
tabrakan.
Routing
merupakan fungsi yang bertanggung jawab membawa data melewati
sekumpulan jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk dilewati
data.
Terdapat dua cara membangun tabel routing sebagai berikut: :
a. Routing Statik
a. Routing Statik
Dibangun
berdasarkan definisi dari administrator. Seorang administrator harus
cermat, jika terjadi kesalahan salah satu tabel routing maka jaringan
tidak terkoneksi. Routing statik merupakan algoritma non-adaptif dimana
jalur-jalur ke tujuan ditentukan langsung oleh administrator secara
manual. Default route sama dengan statik, tetapi digunakan pada saat
alamat sumber ke tujuan tidak diketahui atau pada waktu tabel routing
tidak bisa menyimpan informasi ke dalam tabelnya lagi.
b. Routing Dinamis
Pengertian routing dinamik “Cara untuk membuat suatu tabel routing secara dinamis berubah-ubah secara otomatis jika topologi jaringan berubah”. Routing dinamik merupakan algoritma adaptif dimana pemilihan jalur ditentukan oleh sebuah protokol secara otomatis apalagi pada saat topologi jaringan berubah, ini sangat tergantung pada pengaturan tabel dan penjadwalan waktu distribusi informasi ke semua router. Pada Routing Dinamis jalur routing-nya terbentuk secara otomatis. Jalur routing terbentuk dengan cara bertukar informasi antar router menggunakan protokol TFTP. Kategori algoritma dinamis : Distance Vector, Link State, dan Hybrid.
b. Routing Dinamis
Pengertian routing dinamik “Cara untuk membuat suatu tabel routing secara dinamis berubah-ubah secara otomatis jika topologi jaringan berubah”. Routing dinamik merupakan algoritma adaptif dimana pemilihan jalur ditentukan oleh sebuah protokol secara otomatis apalagi pada saat topologi jaringan berubah, ini sangat tergantung pada pengaturan tabel dan penjadwalan waktu distribusi informasi ke semua router. Pada Routing Dinamis jalur routing-nya terbentuk secara otomatis. Jalur routing terbentuk dengan cara bertukar informasi antar router menggunakan protokol TFTP. Kategori algoritma dinamis : Distance Vector, Link State, dan Hybrid.
Routing
dinamik terbagi tiga yaitu: vektor jarak, berdasarkan keadaan link, dan
berdasarkan host bergerak. Keunggulan-keunggulan dari routing dinamik
antara lain:
• Distribusi yaitu memperbolehkan simpul menerima beberapa informasi dan satu router tetangga atau lebih yang terhubung langsung.
• Iterasi yaitu proses perubahan informasi diteruskan sampai pada keadaan tidak ada informasi yang diberitakan lagi.
• Asinkronisasi yaitu tidak memerlukan langkah keamanan satu dengan lainnya.
• Distribusi yaitu memperbolehkan simpul menerima beberapa informasi dan satu router tetangga atau lebih yang terhubung langsung.
• Iterasi yaitu proses perubahan informasi diteruskan sampai pada keadaan tidak ada informasi yang diberitakan lagi.
• Asinkronisasi yaitu tidak memerlukan langkah keamanan satu dengan lainnya.
Tabel routing
adalah tabel berisi informasi yang digunakan untuk meneruskan paket ke
tujuan dan tersimpan dalam setiap router. Semua protokol untuk routing
mengatur tabel-tabel routing melalui algoritma, dimana setiap tabel
routing diatur protokol lapisan network. Tabel routing umumnya adalah
sebuah matrik yang terdiri dari beberapa elemen. Adapun elemen-elemen
yang menyusun tabel routing adalah: delay untuk mengirim paket (ukuran
paket rata-rata), bandwidth, link utilization, stabilitas (tanda suatu
link/lintasan up atau down).
Sumber:
http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1021:routing&catid=10:jaringan&Itemid=14
Bridge : Bridge
adalah peranti yang meneruskan lalu lintas antara segmen jaringan
berdasar informasi pada lapisan data link. Segmen ini mempunyai alamat
lapisan jaringan yang sama. Setiap jaringan seharusnya hanya mempunyai
sebuah bridge utama
Bridge
- Berfungsi menghubungkan dua buah LAN yang sejenis, sehingga dapat memiliki satu LAN yang jauh lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa Bridge.
- Bridge dapat menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe jaringan yang sama maupun berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet).
- Bridge dapat menghubungkan dua LAN yang kedua-duanya menggunakan metode transmisi baseband atau broadbrand ataupun LAN dengan baseband dan LAN dengan broadband atau metode akses CSMA/CD dengan token passing dan sebagainya bergantung pada jenis Bridge yang digunakan.

Cara Kerja:
- Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan lalulintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket paket diteruskan ke segmen tujuan. Dengan demikian bridge juga mencegah pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.
- Bridge bekerja pada lapisan physical layer dan data link layer, sehingga akan mempengaruhi unjuk kerja LAN bila sering terjadi komunikasi sistem yang berada di LAN yang berbeda yang terhubung oleh Bridge.
NAT (Network Address Translation)
NAT
adalah pengalihan suatu alamat IP ke alamat yang lain. Dan apabila
suatu paket dialihkan dengan NAT pada suatu link, maka pada saat ada
paket kembali dari tujuan maka link ini akan mengingat darimana asal
dari paket itu, sehingga komunikasi akan berjalan seperti biasa.
Kenapa orang-orang menggunakan NAT ?
- Koneksi Modem ke Internet.Kebanyakan ISP akan memberikan satu alamat IP pada saat anda melakukan dial up ke internet. Anda dapat mengirim paket ke alamat mana saja yang anda inginkan tetapi balasannya hanya akan diterima oleh satu alamat IP yang anda miliki.Apabila anda ingin menggunakan banyak komputer seperti jaringan dalam rumah anda untuk terhubung dengan internet dengan hanya satu kink ini, maka anda membutuhkan NAT.Cara ini adalah NAT yang paling umum digunakan sekarang ini, sering disebut sebagai masqurading.
- Banyak ServerTerkadang anda ingin mengubah arah paket yang datang ke jaringan anda. Hal ini disebabkan anda hanya memiliki satu alamat IP, tapi anda ingin semua orang dapat mengakses komputer yang berada di belakang komputer yang memiliki alamat IP yang asli. Apabila anda dapat mengubah tujuan dari paket yang masuk, anda dapat melakukan ini.Tipe NAT seperti ini disebut port-forwarding.
- Transparent ProxyTerkadang anda ingin seakan-akan setiap paket yang melewati komputer anda hanya ditujukan untuk komputer anda sendiri. Hal ini digunakan untuk membuat transparent proxy : Proxy adalah program yang berada di antara jaringan anda dan dunia luar, dan membuat keduanya dapat saling berkomunikasi. Bagian transparannya dikarenakan jaringan anda tidak akan mengetahui bahwa dia menggunakan proxy kecuali proxynya tidak bekerja.Program squid dapat dikonfiguraasi untuk bekerja seperti ini, dan hal ini disebut redirection atau transparent proxy.
Dua Tipe NAT
NAT
terdiri atas dua macam tipe: Source NAT (SNAT) dan Destination NAT
(DNAT) Source NAT adalah ketika anda mengubah alamat asal dari paket
pertama dengan kata lain anda merubah dari mana koneksi terjadi. Source
NAT selalu dilakukan setelah routing, sebelum paket keluar ke jaringan.
Masquerading adalah contoh dari SNAT.
Destination
NAT adalah ketika anda mengubah alamat tujuan dari paket pertama dengan
kata lain anda merubah ke mana komunikasi terjadi. Destination NAT
selalu dilakukan sebelum routing, ketika paket masuk dari jaringan. Port
forwarding, load sharing dan transparent proxy semuanya adalah bentuk
dari DNAT.
Menggunakan NAT di Linux
Untuk
membuat NAt anda harus membuat aturan NAT yang akan memberitahu kernel
koneksi apa yang harus diubah. Untuk ini kita menggunakan tool iptables
dan membuatnya untuk mengubah tabel NAT dengan memberikan option "-t
nat".
Tabel
aturan NAT berisi 3 bagian yang disebut "chain", setiap aturan akan
diperiksa secara berurutan sampai ada satu yang tepat. Kedua chain
disebut PREROUTING (untuk Destination NAT, ketika paket pertama kali
masuk), dan POSTROUTING (untuk Source NAT, ketika paket pergi). Yang
ketiga, OUTPUT akan diabaikan. Tabel di bawah akan menggambarkannya :
_____ _____/ \ / \PREROUTING -->[Routing ]----------------->POSTROUTING----->\D-NAT/ [Decision] \S-NAT/| || ^ | | | || || | | | --------> Local Process ------
Pada
setiap node di atas, ketika paket melewati kita melihat koneksi apa
yang diasosiasikan dengannya. Apabila hal itu adalah koneksi yang baru,
kita melihat chain pada tabel nat yang berperan untuk mengetahui apa
yang akan kita lakukan dengan paket tersebut.
Source NAT
Untuk
melakukan Source NAT anda harus merubah asal dari koneksi. Hal ini
dilakukan di chain POSTROUTING, pas sebelum keluar. Hal ini sangat
penting, dikarenakan berarti tools lain yang di dalam router itu
(routing, packet filtering) akan melihat paket itu tidak berubah. Hal
ini juga berarti opsi '-o' (outgoing interface) juga bisa digunakan.
Source
dispesifikasikan dengan menggunakan '-j SNAT', dan juga opsi
'--to-source' untuk menspesifikasikan sebuah alamat IP, range alamat IP
dan port atau range port (hanya untuk protokol UDP dan TCP) yang
sifatnya optional.
Mengubah alamat asal ke 1.2.3.4
# iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j SNAT --to 1.2.3.4
Mengubah alamat asal ke 1.2.3.4, 1.2.3.5, or 1.2.3.6
# iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j SNAT --to 1.2.3.4-1.2.3.6
Mengubah alamat asal ke 1.2.3.4, port 1-1023
# iptables -t nat -A POSTROUTING -p tcp -o eth0 -j SNAT --to 1.2.3.4:1-1023
Masquerading
Terdapat
kasus yang khusus untuk Source NAT yang disebut masquerading, sebaiknya
hanya digunakan untuk alamat IP yang dinamik, seperti menggunakan
dialup secara standar (untuk alamat IP yang statis, gunakan SNAT si
atas). Anda tidak perlu menempatkan alamat asal apabila anda menggunakan
masquerading, dikarenakan alamat asal akan memakai alamat dari
interface tempat paket itu keluar. Hal ini akan memudahkan apabila ada
penggantian alamat IP dari interface tersebut, sehingga keslaahan da[at
dihindari.
Masquerade semua paket yang keluar dari ppp0
# iptables -t nat -A POSTROUTING -o ppp0 -j MASQUERADE
Destination NAT
Destination
NAT dilakukan pada chain PREROUTING, pas ketika paket masuk, hal ini
berarti semua tools di dalam router akan melihat paket akn pergi ke
tujuan yang sebenarnya . Hal ini juga berarti bahwa opsi '-i' (incoming
interface) bisa digunakan.
Destination
NAT dispesifikasikan dengan menggunakan '-j DNAT' dan opsi
'--to-destination' menspesifikasikan sebuah alamat IP, range alamat IP
dan range dari port (hanya untuk protokol UDP dan TCP) yang sifatnya
optional.
Merubah alamat tujuan ke 5.6.7.8
# iptables -t nat -A PREROUTING -i eth0 -j DNAT --to 5.6.7.8
Merubah alamat tujuan ke 5.6.7.8, 5.6.7.9, or 5.6.7.10
# iptables -t nat -A PREROUTING -i eth0 -j DNAT --to 5.6.7.8-5.6.7.10
Merubah alamat tujuan dari lalu lintas web ke 5.6.7.8 port 8080
# iptables -t nat -A PREROUTING -p tcp --dport 80 -i eth0 -j DNAT --to 5.6.7.8:8080
Redirection
Terdapat
kasus khusus dari Destination NAT yang disebut redirection. Redirection
adalah pengarahan dari paket yang masuk dari posrt tertentu diarahkan
ke port lain, dimana setiap port menandakan aplikasi jaringan yang
berbeda.
Mengirim dari port 80 lalu lintas web ke squid (transparent) proxy
# iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -p tcp --dport 80 -j REDIRECT --to-port 3128
Dalam hal ini squid harus dikonfigurasi sehingga dia tahu paket yang masuk adalah transparent proxy.
Sumber:
Apa Itu "CLOUD" teknologi
teknologi cloud adalah teknologi terpadu masa kini dan masa depan, sebagai landasan utama dari Teknologi Informasi.
Cloud atau dalam bahasa indonesia disebut awan, merupakan gumpalan
uap air yang mengapug dilangit, namun, apakh "Awan"yang kita maksud
adalah hal yang demikian? tentu saja tidak. Teknologi Cloud adalah
sebuah penemuan manusia yang menghubungkan suatu alat dengan alat yang
lain melalui sebuah jaringan yang besar yang saling terkoneksi
(internet).
Teknologi
awan atau Cloud disini sendiri adalah sebagai cikal bakal konsep dari
Teknologi informasi, yaitu dengan menghubungkan segala jenis aspek media
untuk mendapatkan informasi yang dituju. Begitupula dengan Cloud
teknologi ini, bisa dibilang segala sesuatunya terhubung dengan jaringan
yang luas dalam hal ini Internet.
Mungkin
pada awalnya teknologi Coud ini bisa dibilang hanya "impian" semata,
namun seiring dengan perkembangan jaringan internet, teknologi ini
semakin mendekati masa kejayaannya. Dalam pengaplikasiannya teknologi
Cloud ini bisa dibilang sangat praktis. Sebagai contoh Joystick yang
terhubung ke internet, kemudian dia menuju alamat IP terntentu, dan
mengirimkan Request untuk mengendalikan sebuah aplikasi, berarti
joystick tersebut telah mengaplikasikan Teknologi Cloud.
Teknologi
Cloud dewasa ini banyak pengaplikasiannya baik dalam segi Hardware atau
Software. Sebagai contoh adalah Kampus Online ini, kita dapat
menggunakan chat, message secara realtime dan simultan. Ini merupakan
sebuah aplikasi daripada teknologi Cloud.
Dari
segi hardware, Sony PS2, sudah memiliki RJ45 dan RJ11, yang
memungkinkan untuk bermain game online secara simultan. Namun, ini belum
bisa dibilang "PURE". Kenapa demikian, karena salah satu batasan
teknologi Cloud, adalah baik aplikasi maupun hardwarenya, harus selalu
Online. Meskipun belum bisa dibilang mengaplikasikan teknologi Cloud,
namun, dari sana dapat dilihat, bahwa kemajuan tekologi Cloud hampir
mendektai masa kejayaannya.
Kemudian,
Seperti apakah apabila teknologi Cloud sudah diaplikasikan secara
menyeuruh dan terpadu? Untuk hal ini, bisa kita bayangkan sendiri,
sebuah hardware, hanya berisi data BIOS, yang mempunyai Enkripsi Key dan
koneksi ke internet, setelah itu baik OS beserta aplikasi-aplikasi
lainnya terintegrasi pada Harddisk Virtual yang ada di Server akan
dipanggil dan dipindahkan secara sementara pada ram Hardware tersebut.
Kemudian bagaimana halnya dengan teknologi sekarang? Sungguh sangatlah
ketinggalan bukan? Jika kita bandingkan dengan komputer yang sekarang,
untuk memanggil OS butuh cukup waktu yang lama, padahal Harddisknya
masih berada dalam hardwarenya tersebut, bisa dibayangkan berapa lama OS
tersebut dipanggil kedalam hardwarenya melalui teknologi Cloud ini
sekarang.
Bagaimana
dengan kekurangan teknologi Cloud ini? Teknologi ini jelas sekali
banyak kekurangan, disamping kelebihannya yang luar biasa. Pertama,
kekurangan Teknologi ini adalah pada Resource Utamanya yaitu INTERNET.
Bagaimana jika ditempat kita tidak ada Sinyal internet? berarti secara
langsung kita kehilangan Teknologi Cloud ini, bersamaan dengan hilangnya
koneksi internet. Sungguh ironis memang, tapi dibalik kelebihan, pasti
ada kekurangan. Kedua, Waktu akses, Waktu akses disini meliputi,
kecepatan akses baik dari Bandwith internet maupun dari kemampuan dari
Hardwarenya. Kecepatanya Akses internet, sering menjadi masalah, apalagi
ketika Suatu server yang dituju Overload. Namun dari masalah kedua ini
tidak se "Crucial" yang pertama, dan tidak menyebabkan teknologi Cloud
ini hilang dari pengaplikasiannya.
Sumber: